Gebrakan UNAS 20 Paket
Kemendikbud akan
menggunakan 20 paket soal pada UNAS tahun ini. Jumlah itu lebih banyak
dibanding UNAS tahun lalu yang hanya menggunakan 5 paket soal. Meski telah
menggunakan 5 paket soal diketahui masih banyak kecurangan terjadi. Diharapkan
dengan banyaknya paket soal potensi kecurangan makin sempit. Pasalnya masing –
masing siswa mengerjakan soal yang berbeda – beda karena setiap ruang ujian
diisi oleh 20 soal.
Kecurangan –
kecurangan itu umumnya terjadi saat distribusi soal yang kemudian bocor dan
akhirnya terjadi jual beli kunci jawaban. Dengan adanya kunci jawaban yang
diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, siswa – siswi menjadi
meremehkan ujian nasional. Bukan belajar dengan rajin mereka malah berusaha
keras mencari “jalan pintas”. Karena mereka merasa kurang percaya diri dengan
kemampuan akademis yang mereka miliki.
Berdasarkan kecurangan
– kecurangan yang terjadi akibat kebocoran soal, aturan – aturan ketat mulai
dikeluarkan oleh pemerintah. Bukan hanya itu, pemerintah juga melakukan
terobosan “apik” untuk menekan kecurangan yang terjadi. Pemerintah menyematkan
kode – kode tertentu pada soal. Kode – kode tersebut menunjukkan tempat soal
dicetak. Sehingga dapat ditelusuri apabila ada soal yang bocor.
Upaya menggunakan
20 paket soal juga untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UNAS.
Adanya aturan – aturan ketat juga dimaksudkan untuk membentuk kepercayaan
masyarakat pada hasil UNAS. Karena hasil UNAS akan mulai diintegrasikan menjadi
bahan yang ikut menetukan penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi
negeri di Indonesia.
Nah, generasi muda Indonesia jangan nodai perjuangan kalian di
sekolah dengan melakukan kecurangan – kecurangan yang tak perlu. Merasa berkemampuan
akademis kurang bukan berarti harus berbuat curang. Belajar dan berdoa
kuncinya, dengan belajar akan membuat keyakinan yang kuat bahwa kalian bisa.
0 comments:
Post a Comment