Saturday 26 January 2013

Gebrakan UNAS 20 Paket



Gebrakan UNAS 20 Paket
     Kemendikbud akan menggunakan 20 paket soal pada UNAS tahun ini. Jumlah itu lebih banyak dibanding UNAS tahun lalu yang hanya menggunakan 5 paket soal. Meski telah menggunakan 5 paket soal diketahui masih banyak kecurangan terjadi. Diharapkan dengan banyaknya paket soal potensi kecurangan makin sempit. Pasalnya masing – masing siswa mengerjakan soal yang berbeda – beda karena setiap ruang ujian diisi oleh 20 soal.
     Kecurangan – kecurangan itu umumnya terjadi saat distribusi soal yang kemudian bocor dan akhirnya terjadi jual beli kunci jawaban. Dengan adanya kunci jawaban yang diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, siswa – siswi menjadi meremehkan ujian nasional. Bukan belajar dengan rajin mereka malah berusaha keras mencari “jalan pintas”. Karena mereka merasa kurang percaya diri dengan kemampuan akademis yang mereka miliki.
     Berdasarkan kecurangan – kecurangan yang terjadi akibat kebocoran soal, aturan – aturan ketat mulai dikeluarkan oleh pemerintah. Bukan hanya itu, pemerintah juga melakukan terobosan “apik” untuk menekan kecurangan yang terjadi. Pemerintah menyematkan kode – kode tertentu pada soal. Kode – kode tersebut menunjukkan tempat soal dicetak. Sehingga dapat ditelusuri apabila ada soal yang bocor.
     Upaya menggunakan 20 paket soal juga untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas hasil UNAS. Adanya aturan – aturan ketat juga dimaksudkan untuk membentuk kepercayaan masyarakat pada hasil UNAS. Karena hasil UNAS akan mulai diintegrasikan menjadi bahan yang ikut menetukan penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri di Indonesia.
     Nah, generasi muda Indonesia jangan nodai perjuangan kalian di sekolah dengan melakukan kecurangan – kecurangan yang tak perlu. Merasa berkemampuan akademis kurang bukan berarti harus berbuat curang. Belajar dan berdoa kuncinya, dengan belajar akan membuat keyakinan yang kuat bahwa kalian bisa. 

Beauty of Math



BEAUTY OF MATH

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant, isn't it?

And look at this symmetry:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111=123456789 87654321

Now, take a look at this...
101%
From a strictly mathematical viewpoint:
What Equals 100%?
What does it mean to give MORE than 100%?
Ever wonder about those people who say they are giving more than 100%?
We have all been in situations where someone wants you to GIVE OVER 100%.
How about ACHIEVING 101%?
What equals 100% in life?
Here's a little mathematical formula that might help answer these questions:
If:
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z,
Is represented as:
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26.
If:
H-A-R-D-W-O- R- K   (kerja keras)
8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%
And:
K-N-O-W-L-E- D-G-E  (ilmu pengetahuan)
11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%
But:
A-T-T-I-T-U-D-E   (sikap, akhlaq)
1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

THEN, look how far the love of God will take you:
L-O-V-E O-F G-O-D   (cinta TUHAN)
12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%

Therefore, one can conclude with mathematical certainty that:
While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will get you there, It's the Love of God that will put you over the top!
Have a nice day & God Bless.

Friday 25 January 2013

Menentukan Sikap terhadap Dampak Globalisasi



MENENTUKAN SIKAP TERHADAP DAMPAK GLOBALISASI
Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku kehidupan masyarakat. Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Namun, kita juga tidak boleh menerima segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi bangsa Indonesia. Kita harus bisa menentukan sikap terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Sikap yang kita tunjukkan dalam menghadapi globalisasi yang berkembang dengan pesat adalah dengan pengendalian diri berdasarkan ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila.
A.  KETAATAN
Dalam era globalisasi ketaatan itu penting, sebab kita bisa terlindung dari masalah dengan mematuhi norma-norma yang ada. Berikut ini contoh sikap yang perludikembangkan dalam hal ketaatan :
1.   Membiasakan mengoreksi diri sesuai dengan ketentuan agama
Globalisasi membawa berbagai bentuk sikap yang belum tentu sesuai dengan agama kita. Oleh sebab itu, kita wajib mengoreksi diri mengenai sikap kita apakah sudah sesuai agama atau malah melenceng dari agama.
2.   Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Pengaruh globalisasi tidak hanya perilaku positif namun juga ada perilaku negatif. Dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita bisa membentengi diri kita dari tindakan negatif tersebut.
B.  KEPEDULIAN
Dalam globalisasi kepedulian terhadap lingkungan serta kewajiban dan hak sangatlah penting. Berikut contoh sikap-sikap yang perlu diterapkan :
1.   Terhadap lingkungan
·      Kepedulian kita terhadap flora dan fauna yang hampir punah
·      Kepedulian kita pada kebersihan lingkungan
2.   Terhadap kewajiban dan hak
·      Berperan pada penegakkan HAM, hal ini akan berdampak positif karena penindasan terhadap sesama manusia tidak terjadi lagi.
C. KESADARAN
Dalam era globalisasi kesadaran sangat diperlukan terutama kesadaran untuk melestarikan budaya. Seiring dengan kemajuan zaman,budaya nasional akan semakin dengan terkikis dengan adanya budaya modern pengaruh globalisasi. Berikut sikap-sikap melestarikan budaya daerah:
1.   Di lingkungan keluarga
·      Berusaha mengembangkan kebudayaan di keluarga dengan cara memberikan pengetahuan tentang kebudayaan pada anak usia dini.
2.   Di lingkungan sekolah
·      Ikut ekstrakulikuler dalam bidang kesenian dan mengembangkannya
·      Memuat artikel mengenai kebudayaan daerah di mading
3.   Di lingkungan masyarakat
·      Menjaga kelestarian budaya yang ada
·      Menyaring budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat
Tradisionalitas dan modernitas sesungguhnya dapat saling mengisi jika kita ambil sisi positifnya, keduanya dapat memperkaya khasanah budaya nasional.
D. KESANGGUPAN
Globalisasi membutuhkan kesanggupan baik kesanggupan menjaga diri, bersaing, serta kesanggupan terhadap tanggung jawab. Mengapa dibutuhkan kesanggupan?? Sebab globalisasi meminta kita untuk mencipta hal baru dan menyebarluaskannya. Berikut ini sikap-sikap yang perlu dikembangkan :
1.   Selalu berusaha mencari ilmu dan pengalaman baru yang berguna
Mencari ilmu dan pengalaman baru tentu dibutuhkan sebagai langkah awal dalam bersaing di era globalisasi. Sebab, pada era ini dibutuhkan ide kreatifitas dan inovatif untuk dapat bersaing.
2.   Ikut serta menciptakan suasana yang nyaman
Suasana yang nyaman akan membuat kita bersemangat dalam belajar. Jika kita bersemangat dalam belajar kita dapat mendapatkan ilmu dengan maksimal. Sehingga kita dapat bersaing dengan maksimal juga.
E. KESEDERHANAAN
Globalisasi kadang membuat seseorang meniru gaya idola mereka. Ini menuntut seseorang untuk dapat membeli barang atau pakaian yang dimiliki oleh idola mereka. Sehingga meninmbulkan pola hidup konsumtif. Berikut contoh-contoh perilaku sederhana untuk menghadapi pola hidup konsumtif :
1.   Membuat skala prioritas
Agar kita tidak mengikuti pola hidup konsumtif kita dapat membuat skala prioritas. Dengan skala prioritas tersebut kita dapat mengendalikan diri untuk tidak membeli barang yang tidak benar-benar kita butuhkan.
2.  Mengutamakan membeli dan memakai produk dalam negeri
Tidak perlu membeli barang-barang impor jika kita masih memiliki barang dalam negeri yang kualitasnya tidak jauh dari barang impor.
F. KESATUAN
Globalisasi adalah kta lain dari perang atau menjajah, tapi tidak secara nyata. Globalisasi menyerang sosial budaya bangsa kita. Untuk itu kesatuan dalam berbangsa dan bernegara sangatlah dibutuhkan agar Indonesia tidak terpecah belah. Kita harus bisa memanfaatkan globalisasi untuk menunjukkan bahwa kesatuan persatuan Indonesia sangatlah kuat, dengan menunjukkan kepada dunia tentang kebudayaan-kebudayaan indonesia yang kita ramu dalam satu “pertunjukkan”.

Wednesday 23 January 2013

Kebahagiaan yang Sempurna


Kebahagiaan yang Sempurna
Aku hanya duduk merenung tak tahu apa yang akan ku lakukan. Hanya ada secangkir cappucino dingin di atas meja. Sore ini, aku menghabiskan waktu sendiri  di sini. Entah sudah berapa jam aku hanya duduk dan mengaduk-aduk cappucino yang mulai dingin.
Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada kini lagi tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa  yang indah
Saat kita berduka, saat kita tertawa
Hanya alunan lagu ini yang sedari tadi menemaniku. Alunan indah merasuk dalam pikiranku. Seolah memutar waktu saat ku duduk di bangku kelas 2 SD.
“ech jangan main stipo di meja,ntar kotor lho” kataku.
“ah,gak papa,nih liat” sahut Ael sambil memencet stipo yang dipegangnya.
Croot...
“tuch kan kena tanganku”  rengekku.
“aku juga kena nich” timpal Aca.
“kita juga kena kok,nih malah banyak”  kata Aiya.
“kan kalian yang main ya wajar donk”  kata Aca sambil cemberut.
“eh,tangan kita kan sama-sama kena stipo,gimana kalau itu kita jadikan tanda persahabatan ” usul Ael dengan wajah ceria.
“emh..setujuuu!!” teriak kita serentak
Sejak saat itu aku, Aca, Aiya juga Ael selalu bersama seolah-olah tidak ada yang bisa memisahkan kami. Hingga persahabatan ini kami kasih nama, seolah-olah kami membuat semacam gank. Canda tawa khas anak-anak yang selalu menghiasi hari-hari kami.
Hingga suatu hari, kami harus berpisah. Tahun terakhir di bangku sekolah dasar, hubungan kami mulai merenggang. Entah apa yang terjadi dengan persahabatan ini. Kami mulai menjauhi satu sama lain tanpa ada penyebab yang jelas.
Kami benar-benar berpisah saat kami menginjak bangku SMP. Aiya akan melanjutkan sekolah di luar kota. Sementara Ael  tak pernah memberi kabar sedikit pun. Dia benar-benar menghilang dan seolah-olah tak mengenalku.
Selama 3 tahun aku menunggu tak pernah ada kabar dari sahabat-sahabatku. Hingga kini ku memasuki bangku SMA. Sedikit demi sedikit ku ingin mengubur kenangan itu. Karena aku tahu mustahil untuk mengembalikan persahabatan itu.
Namun, saat ku mulai menyerah untuk menunggu sahabatku, secercah harapan muncul. Ternyata aku sekelas dengan Aca yang selama ini ku kenal dengan nama Tasya. Ternyata dia Aca sahabat kecilku. Semangatku untuk mencari sahabat-sahabatku bergelora kembali.
Semenjak aku bertemu kembali dengan Aca. Setiap hari kami berangkat sekolah bersama. Meski rumah kami tak berdekatan namun satu arah untuk menuju ke sekolah.
“Tasya,aku bahagia banget bisa bertemu dengan kamu” ungkapku.
“aku selalu berdo’a agar aku dipertemukan kembali dengan  sahabat-sahabatku. Allah telah mengabulkan permintaanku. Aku rindu masa-masa itu” terang Tasya.
“ sama sya, kita harus bisa bertemu mereka. Aku yakin mereka tidak mungkin melupakan kita gitu aja”
“ sip!semangat!!” teriak Aca penuh semangat.
“ eh sya, pulang sekolah jalan-jalan yuk!” ajak ku.
“ boleh”
Setelah bel pulang berbunyi, aku dan Tasya pun bergegas menuju tempat parkir dan langsung tancap gas menuju mall. Aku berharap bisa bertemu  Ael di sini. Mall ini merupakan mall terbesar di kotaku jadi aku rasa tidak mungkin kalau Ael tidak pernah datang ke mall ini. Apa Aiya masih di luar kota atau sudah kembali?? Ku harap dia telah kembali agar aku dapat bertemu dengannya.
“Monica, ke sana yuk!pengen liat jam tangan nih!” ajak Tasya
Tiba-tiba, bruukk..
Ada seseorang yang menabrakku dari belakang hingga membuatku terjatuh.
“ Mon, kamu gak papa?” Tasya membantuku berdiri.
“ kalau jalan liat-liat donk!” sambar seorang cowok.
“ bukannya kamu yang nabrak? Harusnya minta maaf bukan marah-marah” sahutku dengan nada kesal
“ buat apa aku minta maaf kan aku gak salah” jawab cowok itu dengan  santai
“gak usah gengsi minta maaf sama cewek, kalau salah ya minta maaf”
“ kamu pikir aku cowok apaan, gak usah sok dech”
Pertengkaran kami mulai memuncak. Si cowok belagu itu tetap tidak mau minta maaf. Kami saling adu argumen bahkan sampai menarik perhatian banyak orang. Andai tak datang seorang cowok yang melerai kami mungkin bakal ada perang dunia ketiga di mall ini.
“ Rafael apa-apaan sih?masa’ bertengkar sama cewek. Malu tuh dilihat banyak orang” teriak seorang cowok
“Arya, udah deh gak usah ikut campur. Ni cewek perlu dikasih pelajaran” sahut cowok belagu.
“ Monica udahan deh bertengkarnya dilihat banyak orang tuh” sahut Tasya ikut-ikut melerai pertengkaran ini.
“oo, jadi nama kamu monica, ingat masalah kita belum selesai! Arya, cabut yuk!”
Memang bener-bener cowok belagu tanpa minta maaf dia pergi begitu saja. Hari yang sial untukku bukannya bertemu sahabat-sahabatku malah bertemu cowok belagu itu. Setelah adegan pertengkaran itu aku mengajak Tasya untuk pulang.
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagi kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Suara ringtone telepon mengagetkanku. Membuatku tersadar dari lamunan akan masa laluku. Kini aku tahu apa yang harus ku lakukan. Aku nggak boleh hanya melamun seperti ini.  Oh ya, tadi ada pesan masuk.  Ternyata pesan dari Tasya dia khawatir denganku. Memang dari tadi siang aku belum memberi dia kabar. Karena tadinya aku berfikir aku ingin sendiri. Segera aku membalas pesannya agar dia tak semakin khawatir.
Beberapa menit berlalu, Tasya datang menghampiriku. Dia mulai memarahiku karena tak memberinya kabar.
“ udah ah, jangan ngomel terus. Nanti cepet tua lho sya,hehe. Aku ke kamar kecil dulu ya!”
Belum selesai aku berdiri tiba-tiba ada seseorang menabrakku. Hingga membuat tas kecil yang ku bawa terjatuh dan mengeluarkan seluruh isinya. Bruukk..aaww..
Setelah aku melihat ternyata cowok belagu itu lagi. Panjang umur tuh cowok. Baru aja aku mengingat tragedi pertama kali bertemu dengannya. Eh sekarang  ketemu lagi. Sial!!
“kenapa sih kamu suka nabrak-nabrak?” omelku
“udah mon,jangan cari masalah deh” nasehat Tasya
Cowok aneh. Kenapa dia hanya diam sambil melihat ke arah...dompetku. ‘Ngapain dia lihat-lihat dompetku?’ batinku.
“heh, jangan bengong!!” teriakku sambil mengayun-ayunkan tanganku di depan wajahnya.
Tiba-tiba dia menarik tanganku. Sungguh membuatku terkejut. Ada apa ini??
“Ica..” akhirnya dia mulai membuka mulutnya. Tunggu, dia menyebut nama Ica. Bagaimana dia bisa tahu nama kecilku. Jangan..jangan..
“aku Ael, ca..” sontak aku terkejut. Aku dan Tasya saling memandang seolah tak percaya dengan apa yang kami dengar. Dia Ael, sahabat kecilku..
“Ael...” sorak Tasya yang langsung memeluk Ael. Aku masih belum percaya, dia Ael ku.
“jadi... Rafael itu Ael??” tanyaku heran.
Ael hanya mengangguk dan langsung merengkuhku. Inikah pelukan dari seorang sahabat yang sangat ku rindukan. Aku tak kuasa menahannya, air mataku menetes. ‘Ael aku sangat merindukanmu’ bisikku dalam hati.
“bagaimana bisa kamu tahu kalau ini aku padahal saat pertama kita bertemu kamu  malah marah-marah sama aku??” tanyaku dengan penuh rasa ingin tahu.
“sticker di dompetmu, ternyata kamu masih menyimpannya Monica” jawab Ael dengan tersenyum.
“ih kenapa panggil Monica, kan aku gak terbiasa kamu panggil dengan nama itu. Aku selalu menyimpannya karena aku yakin aku bisa menemukanmu” sahutku dengan penuh rasa bahagia.
“maafin aku ca, dulu aku meninggalkanmu dan saat awal kita bertemu aku malah memarahi kamu”
“jangan tinggalin aku lagi ya” pintaku dengan penuh harap.
“kalian gitu deh, kalau udah berduaan aku dilupain. Oh ya Aiya mana??apa kalian bersama??” Tasya mulai angkat bicara.
“ kalian pasti udah tahu Arya itu sebenarnya Aiya”
“jadi cowok yang melerai pertengkaran kamu sama Monica itu Aiya??” tanya Tasya.
 Ael hanya mengangguk.
Kami mulai bercerita tentang semua yang kami alami. Ternyata selama ini kami tak berpisah begitu jauh.  Aku dan Tasya berada di SMA Dharma Bhakti sedangkan Rafael dan Arya di SMA Bhakti Nusa. Sebenarnya jarak kedua sekolah kami relatif cukup dekat. Hanya saja kami tak pernah kenal satu sama lain karena memang dulu hanya nama kecil yang kami tahu.
Setelah hari perjumpaan itu, Rafael telah memberi  kabar kepada Arya tentang pertemuan kami. Mulai saat itu kami menjalani hari-hari bersama. Mengganti saat-saat yang hampa tanpa persahabatan.  Aku tak menyangka penantianku selama ini telah membuahkan hasil. Aku bertemu kembali dengan sahabat-sahabatku yang sempat menghilang. Inilah saat-saat bahagia yang ku rasakan, bersama sahabat-sahabatku. Kebahagiaanku telah sempurna dengan hadirnya sahabat- sahabatku kembali. Kini kami berjanji tidak akan meninggalkan satu sama lain. Aku tidak ingin kehilangan mereka untuk yang kedua kalinya. Tuhan, kuatkanlah ikatan persahabatan kami!!
***